HP Terbaru 2023 – Inilah Perbedaan vivo Y, V, dan X series

vivo konsisten menghadirkan banyak produk terbaru setiap tahunnya sejak berdiri pada 2009. Peminat dari produk garapan vivo juga cukup banyak dan lumayan laku di pasaran.

Hal ini bukan tanpa sebab. Terdapat beberapa faktor yang membuat vivo punya tempat di hati para pecinta gadget, mulai dari harga yang terjangkau, kualitas kamera yang luar biasa, desain yang menawan, kehadiran teknologi fast charging, hingga menawarkan varian yang banyak.

Berbicara soal varian, semenjak kemunculannya, vivo memiliki beberapa seri mulai dari vivo seri S, seri Y, seri V, seri U, seri Z, seri T, hingga seri X. Setiap seri vivo tersebut tentunya memiliki perbedaan dan membawa identitasnya masing-masing. Namun demikian, ada beberapa seri yang tak berlanjut dalam perjalanannya.

Seri U misalnya sudah tidak dilanjutkan lagi. Kemudian seri Z dilanjut oleh sub-brand mereka, iQOO. Seri T sempat hadir di Indonesia tapi tidak berlanjut. Seri T lebih banyak hadir di negara Indonesia. Sementara seri S hanya hadir di Tiongkok.

Namun, sebenarnya ada beberapa produk yang penamaan serinya beda tapi secara spesifikasi serupa. Contohnya seri S biasanya menjadi seri V. Seri T biasanya ada penyesuaian menjadi seri Y. Lantas, apa saja perbedaan berbagai seri HP vivo yang hadir resmi di Indonesia? Langsung saja cek perbedaannya berikut ini.

1. vivo Y Series

vivo Y Series menempati level paling bawah dalam hierarki ponsel vivo. Namun, tidak seluruh produknya adalah smartphone kelas entri. Sebab ada juga yang pantas dikategorikan kelas menengah.

Hal ini bisa diketahui dari angka pertama di belakang huruf “Y”. Semakin tinggi angka yang disematkan, makin tinggi pula kelasnya. Misalnya, vivo Y29 tentu lebih baik ketimbang vivo Y19s atau vivo Y03t. Adapun angka kedua di belakang huruf umumnya menunjukkan generasi.

Namun di seri ini juga ada varian dengan tiga angka. Varian ini menawarkan spesifikasi yang lebih oke dibandingkan yang dua angka. Contohnya vivo Y100 5G yang sangat mumpuni dan oke untuk sebuah smartphone vivo seri Y. Ada juga vivo Y400 yang tawarkan kemampuan tahan air dan baterai berkapasitas besar.

Secara garis besar, ponsel vivo di seri ini dirancang untuk menangani tugas-tugas dasar dari sebuah smartphone. Karena itu, vivo Y Series akan cocok untuk pemula, pengguna kasual, dan konsumen yang memerlukan smartphone sekunder.

Sektor kamera di series ini bisa dibilang cukup mumpuni tapi jelas kalah dibanding series V. Dan umumnya hanya hadir dengan satu kamera utama di belakang dan satu kamera di depan. Jarang ada yang memberikan kamera ultrawide. Kalaupun ada kamera kedua, biasanya kamera makro atau kamera AI bokeh.

Bisa dibilang, di series ini ada dua segmen yang bisa dibedakan, yakni

• Seri Y entry-level dengan harga terjangkau

Model seperti vivo Y19s Pro, vivo Y04s, atau vivo Y29 adalah perwujudan sejati dari DNA seri Y. Ponsel-ponsel ini menawarkan harga yang sangat terjangkau, baterai besar, dan performa yang cukup untuk komunikasi dan media sosial.

Mereka adalah pilihan tepat bagi pengguna yang mencari ponsel pertama atau perangkat sekunder yang fungsional. Rentang harganya ada di Rp1 sampai Rp2 jutaan.

• Seri Y menengah, jembatan ke seri V

Vivo juga merilis model Y dengan spesifikasi lebih tinggi, seperti vivo Y100, vivo Y100 5G, atau vivo Y400.
Ada juga seri lawas seperti Y36 dan Y50. Ponsel di segmen ini sering kali menjadi “jembatan” ke seri V. Seri ini ada di kisaran harga dari Rp3 sampai Rp4 juta kecil.

Spesifikasinya ditingkatkan dengan desain yang lebih premium, layar lebih cerah (kadang sudah AMOLED), kamera beresolusi lebih tinggi, dan pengisian daya yang lebih cepat. Segmen ini menyasar pengguna yang menginginkan sedikit lebih dari seri Y standar, tapi belum siap untuk masuk ke rentang harga seri V.

2. vivo V Series

Seri ini merupakan seri andalan dari vivo. Apalagi, vivo seri V tersohor dengan kemampuan kameranya. Kalau dulu, saat seri ini masih satu digit seperti vivo V5, vivo 7, V9, seri ini terkenal di kemampuan kamera depannya yang bagus.

Kini di era series dua digit (vivo V27, vivo 29, vivo 30, vivo 40, dan seterusnya), kamera belakangnya pun sudah bagus. Bahkan beberapa sudah ada sentuhan dari Zeiss. Seri ini juga tawarkan desain yang menarik. Contoh vivo V series yang unggul di desain dan kamera adalah vivo V40 5G, vivo V40 Pro 5G, dan vivo V50 5G.

Desain di series ini tidak sekadar pilihan warna menarik, tapi ada ponsel seri V selalu tampil menawan dengan profil bodi yang ramping, pilihan warna yang unik, dan sering kali menggunakan layar lengkung yang memberikan kesan mewah.

Tidak lupa, beberapa series sudah hadirkan Aura Light. Ini bukan sekadar flash biasa, melainkan lampu LED berbentuk cincin yang fungsinya mirip ring light mini di studio foto. Ada juga versi upgrade-nya, Smart Aura Light. Versi ini bahkan bisa secara cerdas menyesuaikan suhu warna agar warna kulit subjek foto terlihat natural di berbagai kondisi pencahayaan.

vivo Series hadir dengan berbagai varian nama. Pembeda nama ini biasanya mengacu pada series yang punya kemampuan lebih dari versi standar atau justru lebih dari versi standar. Berbagai series V bisa disimak berikut ini.

Versi ini adalah model utama tanpa embel-embel penamaan lain. Versi ini hadir dengan kombinasi desain premium, kamera belakang berfitur lengkap (sering ada OIS), dan performa yang solid. Contoh: vivo V30, vivo V29, vivo V40 5G, dan vivo V50 5G.

Pada perkembangannya, seri V standar punya peningkatan spesifikasi. Contohnya IP rating yang tadinya IP64 di vivo V30 jadi IP68 di vivo V40 dan vivo V50. Di vivo V60, peningkatan terjadi di sektor kamera, yakni untuk pertama kalinya seri V hadir dengan persikop telefoto.

• V Series dengan huruf “e”

Huruf “e” biasanya menunjukkan versi yang lebih terjangkau dari model standar, dengan sedikit penyesuaian spesifikasi. Misalnya, vivo V30e punya layar AMOLED dan desain serupa V30, namun prosesor dan fitur kameranya sedikit di bawah versi utama.

Ponsel di seri ini cocok untuk yang ingin desain dan pengalaman V Series tapi dengan harga lebih hemat.

• V Series dengan tambahan kata “Lite”

Versi ini paling terjangkau dalam keluarga V, biasanya spesifikasinya lebih rendah dibanding V series lainnya. Pada perkembangannya, untuk pasar Indonesia, V series e diganti dengan series Lite.

Contohnya vivo V40 series yang tidak punya seri e untuk pasar Indonesia tetapi hadir dengan versi Lite yakni vivo V40 Lite dan vivo V40 Lite 5G. Seri ini dilanjutkan di vivo V50 lewat vivo V50 Lite dan vivo V50 Lite 5G.

vivo V series dengan nama Lite biasanya secara harga mendekati versi Y paling tinggi, apalagi untuk varian 4G. Umumnya seri 4G dibanderol di harga Rp3 jutaan. Sementara seri 5G dibanderol di harga Rp4 jutaan.

Varian ini adalah yang paling canggih di lini V. Biasanya membawa peningkatan signifikan pada kamera, seperti sensor utama lebih besar, kolaborasi dengan ZEISS, atau lensa telefoto, serta prosesor lebih kencang. Contoh: vivo V30 Pro, yang punya kamera setara flagship dengan kemampuan perekaman lebih baik jika dibandingkan vivo V30.

Contoh lain, vivo V40 Pro, punya cip lebih kencang dibanding vivo V40. Kamera belakang vivo V40 juga hanya ada kamera utama dan kamera ultrawide. Sementara kamera vivo V40 Pro punya kamera telefoto.

Karena lebih langkap, harga seri Pro biasanya lebih mahal sekitar Rp1 jutaan. Jika seri V biasanya harganya Rp5 sampai Rp6 juta, maka seri V Pro harganya mencapai Rp6 sampai Rp7 juta, bergantung pada varian RAM dan memori.

3. vivo X Series

Di era 2020 ke bawah, vivo sangat mengandalkan seri V sebagai jagoan mereka di pasar Indonesia. Seri kelas atasnya jarang sekali masuk resmi Indonesia. Namun, periode 2020 ke atas, vivo Indonesia hadirkan seri X sebagai lini seri flagship mereka.

vivo X series terkenal berkat kolaborasinya dengan ZEISS untuk menghadirkan lensa berkualitas tinggi, lapisan optik T*, dan mode potret dengan efek khas seperti Biotar, Planar, atau Distagon.

Tidak hanya itu, vivo juga mengembangkan chip pemrosesan gambar khusus seperti vivo V3 atau V2 untuk mengoptimalkan hasil foto dan video, terutama dalam kondisi low-light dan perekaman profesional.

Selain kamera, X Series dibekali layar AMOLED LTPO beresolusi tinggi dengan refresh rate adaptif 1–120Hz, dukungan HDR10+, serta tingkat kecerahan yang sangat tinggi. Performa ditopang prosesor flagship, baik dari MediaTek seri 9000 maupun Snapdragon seri 8.

Bisa dibilang, semua hal yang bagus-bagus ada di X series. Banyak fitur yang tidak dimiliki seri V hadir di seri X. Dan banyak teknologi yang ada di seri V, awalnya diterapkan di seri X. Contohnya kamera dengan kolaborasi ZEISS awalnya hanya ada di seri X.

Karena seri tertinggi, harga vivo seri X berada di rentang harga Rp10 jutaan ke atas, bergantung varian X dan varian memori. Maksud dari varian X adalah karena seri X terbagi setidaknya menjadi empat kategori sebagai berikut.

Model ini membawa DNA flagship vivo dengan kamera dan performa premium. Hanya saja biasanya spesifikasinya sedikit di bawah varian Pro. Cocok untuk pengguna yang ingin flagship vivo dengan harga sedikit lebih terjangkau. Contoh: vivo X80, vivo X100, vivo X200.

Varian ini menjadi unggulan vivo di pasar global, termasuk pasar Indonesia. Seri Pro hadir dengan spesifikasi yang unggul dari segala sisi. Performa lebih kencang, fitur bateria lengkap, layar bagus, dan kamera yang lebih canggih dibanding seri X biasa.

Kemampuan kamera seri Pro sering hadir dengan sensor kamera utama lebih besar (misalnya Sony IMX989 1 inci), fitur ZEISS lengkap, dan peningkatan kualitas video. Contoh: vivo X80 Pro, vivo X100 Pro, atau vivo X200 Pro. Harga seri ini biasanya ada di angka belasan juta rupiah.

Ini adalah varian X tertinggi. Sayangnya, varian ini hanya khusus dijual di pasar Tiongkok atau dalam jumlah terbatas di pasar global.

Seri ini membawa semua fitur Pro lalu ditambah inovasi ekstra, seperti kamera periskop telefoto yang lebih kuat, material bodi premium (misalnya kulit vegan atau keramik), serta kemampuan video sinematik tingkat lanjut. Contoh: vivo X100 Ultra atau vivo X200 Ultra.

• X Series Lipat (Fold dan Flip)

Brand lain biasanya membedakan nama seri untuk varian ponsel lipat mereka. Namun, vivo mengategorikan seri ini masih di seri X dengan penambahan nama Fold dan Flip.

Seri Fold adalah seri dirancang untuk pengguna yang menginginkan fleksibilitas layar besar tanpa mengorbankan fitur premium. Desainnya menggunakan engsel generasi baru yang kuat namun tetap tipis, memungkinkan ponsel dilipat rata tanpa celah besar.

Seri ini untungnya masuk ke pasar global, salah satunya ke pasar Indonesia lewat vivo X Fold3 Pro dengan harga lebih dari Rp20 juta.

Sementara seri Flip merupakan seri lipat vivo dengan konsep clamshell, mirip ponsel lipat klasik tetapi dengan teknologi modern. Fokusnya adalah gaya, portabilitas, dan kamera yang tetap unggul. Namun, seri ini belum masuk resmi ke Indonesia.

Itulah tadi pemaparan mengenai perbedaan setiap seri vivo. Vendor ponsel asal Tiongkok ini memberikan penawaran kepada pelanggannya berdasarkan segmentasi, kebutuhan, dan tentunya bujet yang dimiliki. Nah, jadi kamu mau beli vivo seri apa atau seri vivo yang mana menurutmu punya spesifikasi yang oke?