HP Terbaru 2023 – Inilah 5 Chipset yang Setara Dimensity 8450

Cukup mengejutkan ketika cip MediaTek Dimensity 8450 tawarkan performa yang bahkan mendekati flagship. Hal ini terlihat dari banyaknya ulasan ponsel OPPO Reno 14 Pro 5G. Ponsel tersebut merupakan ponsel perdana yang membawa  MediaTek Dimensity 8450 di Indonesia. 

Disebut mengejutkan karena biasanya MediaTek Dimensity 8000 series hanya hadirkan performa yang sedikit lebih baik dibanding cip kelas menengah lain. Makanya saat OPPO Reno 14 Pro 5G hadir resmi di Indonesia dan dijual di atas harga Rp10 juta, saya termasuk salah satu yang cukup skeptis soal performnya. 

Menurut saya, harga Rp10 juta ke atas setidaknya sudah harus memakai Dimensity 9000 series atau Snapdragon 8 series. Kebiasaan OPPO juga soalnya selalu hadirkan ponsel dengan harga tertentu tapi memakai cip yang sebenarnya kadang kurang cocok di kelas harganya. Kecuali untuk Find series. 

Pada kali ini, yang bakal fokus jadi pembahasan adalah cip MediaTek Dimensity 8450 dan para pesaingnya yang performanya mendekati.

Sedikit bahas soal MediaTek Dimensity 8450. Kalau secara performa di OPPO Reno 14 Pro 5G, cip ini punya performa oke. Skor AnTuTu v10-nya mencapai 1,5 sampai 1,6 juta. Cip ini sendiri dibangun dengan fabrikasi 4nm generasi kedua dari TSMC, yang menjamin efisiensi termal dan konsumsi daya yang optimal.

Dapur pacunya ditenagai oleh konfigurasi CPU delapan inti (octa-core) yang terdiri dari inti performa tinggi ARM Cortex-A715 dan inti efisiensi Cortex-A510. Untuk urusan grafis, chipset ini mengandalkan GPU Mali-G620 MC6 yang tangguh. Bahkan ada fitur Ray Tracing jika brand yang pakai mau mengaktifkan nya. 

MediaTek juga menyematkan APU (AI Processing Unit) yang ditingkatkan untuk mengakselerasi tugas-tugas berbasis kecerdasan buatan, mulai dari fotografi komputasional hingga asisten virtual.

MediaTek Dimensity 8450 punya performa yang sebenarnya mirip atau setidaknya mendekati dengan chipset lain. Apa saja cip yang punya performa setara MediaTek Dimensity 8450? Langsung saja cek daftarnya berikut ini. 

1. Snapdragon 8s Gen 3

Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3 dapat dianggap sebagai pesaing paling langsung dan paling setara bagi MediaTek Dimensity 8450. Keduanya dirilis dalam rentang waktu yang berdekatan dan menargetkan ceruk pasar yang sama persis: sub-flagship. Snapdragon 8s Gen 3 secara esensial adalah versi yang sedikit lebih “hemat” dari Snapdragon 8 Gen 3, namun tetap mewarisi arsitektur inti CPU, termasuk inti utama Cortex-X4 yang super kencang. 

Hal ini membuat performa single-core dan multi-core keduanya berada dalam level yang sangat sulit dibedakan dalam penggunaan sehari-hari.

Kekuatan utama Snapdragon 8s Gen 3 terletak pada ekosistem Qualcomm yang sangat matang. GPU Adreno yang digunakannya dikenal memiliki optimisasi yang lebih baik pada sebagian besar game populer di platform Android, memberikan stabilitas frame rate yang konsisten. 

Selain itu, prosesor gambar (ISP) Qualcomm Spectra™ seringkali dianggap unggul dalam pemrosesan warna dan detail, memberikan nilai tambah bagi para penggemar fotografi mobile. Kombinasi antara performa CPU yang brutal, GPU yang stabil, dan ISP canggih menjadikan chipset ini lawan yang sangat sepadan.

Ada tiga ponsel yang memakai Snapdragon 8s Gen 3 dan masuk resmi Indonesia. Ada realme GT 6 dan POCO F6 dengan skor AnTuTu 1,6 juta. Satu lagi, Sharp Aquos R9 Pro yang punya skor AnTuTu 1,4 juta. Namun, saya tidak merekomendasikan Sharp Aquos R9 Pro untuk dibeli karena harganya mencapai Rp14 jutaan. 

2. Exynos 2400

Exynos 2400 adalah chipset andalan yang dikembangkan oleh Samsung dan menjadi otak dari seri Galaxy S24 series di banyak wilayah. Meski diposisikan sebagai chipset flagship sejati, dalam hal performa, ia bersaing ketat dengan Dimensity 8450. 

Keunikan Exynos 2400 terletak pada konfigurasinya yang menggunakan CPU sepuluh inti (deca-core), yang dirancang untuk menangani beban kerja masif secara lebih efisien. Namun, keunggulan utamanya yang paling menonjol adalah pada sektor grafis.

Chipset ini dibekali GPU Xclipse 940 yang dikembangkan berdasarkan arsitektur RDNA 3 dari AMD. Teknologi ini membawa kemampuan hardware-accelerated ray tracing ke level yang lebih serius di perangkat mobile, memberikan kualitas pencahayaan, bayangan, dan refleksi yang jauh lebih realistis dalam game yang mendukungnya. 

Kemampuan grafis inilah yang seringkali membuat Exynos 2400 sedikit lebih unggul dibandingkan Dimensity 8450 dalam skenario gaming dengan grafis ultra.

Meskipun performanya sangat tinggi, tantangan bagi Exynos 2400 adalah efisiensi daya dan manajemen panas yang terkadang masih menjadi perdebatan dibandingkan kompetitornya. Pasalnya kondisi panas seringkali membuat performa menurun. Namun, Exynos tampaknya sudah berbenah untuk seri selanjutnya. 

Ponsel yang menggunakan Exynos 2400 adalah Samsung Galaxy S24 yang punya nilai AnTuTu 1,6 juta dan Samsung Galaxy S24+ yang punya AnTuTu di angka 1,8 juta. 

3. Snapdragon 8 Gen 2

Snapdragon 8 Gen 2 diumumkan kehadirannya oleh Qualcomm pada November 2022. Cip ini merupakan cip yang banyak dipakai ponsel flagship yang rilis pada 2023. Malah, beberapa ponsel flagship murah di 2024 ada yang masih tawarkan Snapdragon 8 Gen 2. 

Kemampuan cip ini ternyata cukup mendekati Dimensity 8450. Meski secara AnTuTu, masih lebih tinggi Dimensity 8450. Menariknya, dalam banyak skenario, terutama dalam hal performa puncak (peak performance) dan stabilitas jangka panjang, Snapdragon 8 Gen 2 bahkan masih bisa sedikit mengungguli Dimensity 8450. 

Snapdragon 8 Gen 2 dibangun dengan fabrikasi 4 nm. Cip ini punya satu prime core Cortex X3 (3.2 GHz), empat unit high performance berkekuatan 2.8 GHz (dua unit Cortex A715 dan dua unit Cortex A710), serta tiga inti hemat daya Cortex A510 (2.0 GHz).

Untuk bagian GPU, terdapat Adreno 740 yang berlari pada kecepatan 680 MHz. Qualcomm turut membenamkan modem internal X70 5G/LTE yang mendukung kecepatan unduhan 5G hingga 10 Gbps dan unggahan hingga 3.5 Gbps. 

Ada banyak ponsel yang memakai Snapdragon 8 Gen 2. Sebut saja ASUS Zenfone 10, nubia Red Magic 8S Pro, iQOO 12, dan ASUS ROG Phone 7. Hampir semua ponsel ini punya skor AnTuTu v10 di angka 1,5 jutaan. 

4. Snapdragon 7+ Gen 3

Snapdragon 7+ Gen 3 adalah “adik” dari seri 8 yang dirancang untuk mendominasi pasar kelas menengah-atas (upper-mid-range). Chipset ini sangat menarik karena mewarisi arsitektur inti dari seri flagship, termasuk penggunaan inti Cortex-X4. Hal ini membuatnya memiliki lonjakan performa yang masif dibandingkan seri Snapdragon 7 generasi sebelumnya.

Performa dari Snapdragon 7+ Gen 3 sendiri menempatkannya sangat dekat dengan level performa Dimensity 8450. Bisa dibilang performanya sedikit di bawah Dimensity 8450. Namun seringkali unggul dalam hal efisiensi daya.

Sayang sekali, saat artikel ini tayang, belum ada ponsel dengan cip Snapdragon 7+ Gen 3 yang masuk resmi Indonesia. Saya agak pesimis di kemudian hari ada ponsel lain yang memakai cip ini dan masuk resmi ke Indonesia. 

Kalau di luar Indonesia, sudah cukup banyak ponsel yang memakai Snapdragon 7+ Gen 3. Sebut saja seperti OnePlus Ace 3V, harp Aquos R10, dan  realme GT Neo 6 SE. Ponsel-ponsel tersebut rerata punya skor AnTuTu di angka 1,5 jutaan. 

Rumornya, Sharp Aquos R10 bakal masuk resmi Indonesia. Tapi sampai atikel ini dibuat pada September 2025, hilalnya belum terlihat. Saya cek di situs resmi Sharp Indonesia juga belum ada. 

5. Google Tensor G3

Google Tensor G3 adalah chipset yang dirancang dengan filosofi yang sedikit berbeda. Dimensity 8450 dan para pesaingnya fokus pada perlombaan skor benchmark dan performa, Tensor G3 lebih memprioritaskan akselerasi machine learning dan kecerdasan buatan (AI). 

Chipset ini adalah otak di balik semua fitur eksklusif pada ponsel Google Pixel, seperti Magic Eraser, Photo Unblur, dan kemampuan transkripsi real-time yang superior. Yah, Google Tensor G3 adalah cip khusus yang dibuat untuk perangkat Pixel saja. Perangkat yang memakai cip ini adalah Google Pixel 8 dan Google Pixel 8 Pro.

Skor AnTuTu Google Pixel 8 dan Google Pixel 8 Pro berada di kisaran 1,1 sampai 1,2 juta. Sekali lagi, fokus cip ini bukan soal core kencang tapi fitur ensor Processing Unit (TPU) yang dirancang khusus oleh Google. 

TPU ini memungkinkan pemrosesan AI yang kompleks dilakukan langsung di perangkat dengan sangat cepat dan efisien, memberikan pengalaman pengguna yang lebih cerdas dan personal yang tidak ditemukan pada ponsel lain.

Oleh karena itu, persaingan antara perangkat bertenaga Tensor G3 dan Dimensity 8450 lebih kepada preferensi pengguna. Jika Anda cari performa kencang, jelas Dimensity 8450 juaranya. 

Namun, jika Anda adalah seorang power user yang memprioritaskan pengalaman perangkat lunak yang cerdas, integrasi AI yang mendalam, dan kemampuan fotografi komputasional terbaik, maka ponsel Pixel dengan Tensor G3 adalah jawabannya. 

Menilik penjelasan tersebut, Jika pertanyaannya “setara apa Dimensity 8450?”, maka jawaban paling akurat adalah setara Snapdragon 8 Gen 2 dalam banyak skenario nyata, dengan efisiensi dan fitur modern yang membuatnya relevan untuk 2025. 

Snapdragon 8s Gen 3 menjadi rival terdekat dari sisi segmen dan pengalaman, Exynos 2400 menghadirkan nilai pada lini Galaxy terbaru, Tensor G3 unggul di AI harian pada Pixel, dan Snapdragon 7+ Gen 3 menawarkan efisiensi tinggi.