HP Terbaru 2023 – Inilah 8 Kelebihan dan Kekurangan vivo X200 Pro

Bisa hasilkan foto bagus itu sudah biasa. Hampir seluruh kamera ponsel flagship mampu melakukannya. Akan tetapi, memotret dari kejauhan dengan kamera tele, itu urusan lain.

Tidak banyak smartphone yang punya kemampuan kamera tele memuaskan. Namun, vivo X200 Pro tampaknya bisa jadi pengecualian. Flagship vivo yang rilis di Indonesia pada Januari 2025 punya kamera tele ciamik.

Kamera tele vivo X200 Pro menekankan pada kualitas jepretan, alih-alih angka perbesaran optik. vivo pun memasang megapiksel besar dan focal length yang lebih pendek pada kamera tele dengan lensa periskop tersebut.

Beberapa pengulas mengaku puas dengan kinerja kamera tele sang ponsel, lebih-lebih untuk keperluan foto produk dan foto makanan. Saya pun sepakat akan hal itu karena yang saya lihat jepretannya memang mantap.

Pastinya kelebihan vivo X200 Pro bukan cuma kamera telenya, dong. Pasalnya, ini HP kelas atas!

Lantas apa saja kelebihan berikut kekurangan vivo X200 Pro? Cek selengkapnya di sini. Kisi-kisi pembahasannya bisa Anda intip dulu pada tabel di bawah.

Spesifikasi vivo X200 Pro

Kelebihan vivo X200 Pro

Yang namanya HP flagship sudah pasti banyak kelebihannya. Begitupun dengan vivo X200 Pro yang tak cuma oke dalam hal kamera. Lantas apa saja kelebihan HP ini? Simak di bawah biar Anda tahu!

1. Desain Elegan, Enak Dipegang, dan Lolos IP69

vivo X200 Pro masih mengekor pada bahasa desain pendahulunya, vivo X100 Pro. Ciri khasnya terlihat dari modul kamera sirkuler (lingkaran) yang besar. Di modul tersebut bersarang empat lingkaran kamera dan lampu flash, dengan tatanan seperti persegi.

Tatanan tersebut tak sama dengan vivo X100 Pro yang kamera dan lampu flash-nya bersemayam di sudut atas, bawah, kiri, serta kanan. Perbedaan soal desain yang paling kentara lagi ada di dimensi.

Sekarang vivo X200 Pro tampak lebih gemuk ketimbang pendahulunya. Wajar saja karena ia lebih pendek dan lebih lebar. Dimensi HP ini adalah 162,4 x 76 x 8,2 mm. Walau begitu, vivo X200 Pro jauh lebih tipis ketimbang pendahulunya (8,2 mm vs 8,91 mm).

Material penyusun bodinya adalah kaca di bagian back cover serta aluminium pada rangka dan ring modul kameranya. Rangkanya flat, tetapi tepi layar dan tepi back cover sedikit melengkung. Itu membuat feel genggamnya jadi nyaman, meskipun secara dimensi HP ini besar.

Bagi saya, kesan elegan vivo X200 Pro terpancar dari modul kamera besarnya yang terbuat dari aluminium dan punya tekstur bergerigi. Selain itu, pilihan warnanya juga apik.

Di Indonesia, ada dua opsi warna yang tersedia: Titanium Grey dan Carbon Black. Seluruhnya memiliki permukaan matte sehingga noda sidik jari tidak mudah menempel.

Soal sertifikasi ketahanan, vivo X200 Pro mengantongi IP68 dan IP69. IP68 artinya tahan debu secara total dan tahan air (hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit). Sementara itu, angka “9” di IP69 artinya tahan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi.

Jadi, kalau amit-amit kena air cuci steam seperti di pencucian mobil, kemungkinan besar HP berbobot 228 gram ini tidak akan kenapa-kenapa.

2. Kualitas Tampilan Layar Tak Perlu Dipertanyakan

vivo tetap memasang layar 6,78 inci di bodi vivo X200 Pro. Panelnya juga masih AMOLED dengan teknologi LTPO. Resolusinya pun tak berubah dibanding sang pendahulu, yakni 1260 x 2800 piksel alias 1.5K.

Layar dengan dukungan refresh rate hingga 120 Hz ini mampu menampilkan 1,07 miliar warna dan mendukung konten dengan standar HDR10+. Meski secara komponen tak berbeda dari layar vivo X100 Pro, layar vivo X200 Pro tetap punya peningkatan.

Peningkatan pertama adalah kecerahan puncaknya yang kini bisa mencapai 4500 nit dari yang semula 3000 nit. Tingkat kecerahan puncak ini berlaku saat ponsel menampilkan konten HDR.

Kedua, vivo kini memproteksi layar si ponsel dengan kaca Armor agar lebih tahan terhadap goresan dan benturan. Konon, kaca ini membuat ketahanan layar vivo X200 Pro 11 kali lebih baik ketimbang layar vivo X100 Pro. Ketiga, layar vivo X200 Pro sudah mengantongi sertifikasi Dolby Vision.

vivo memberikan tiga preset warna pada layar sang ponsel. Tiga preset itu meliputi default, professional, dan bright. Menurut pengujian Nasi Lemak Tech, cakupan warnanya sudah luas ditinjau dari standar sRGB maupun DCI-P3.

Jadi, pasang preset default saja sebenarnya tidak masalah. Namun, jika menginginkan akurasi warna yang tinggi, misalnya untuk keperluan mengedit konten, saya sarankan pasang professional. Penyimpangan warna preset itu (nilai DeltaE) cuma 0.3.

Yang jelas, kualitas layar vivo X200 Pro tak perlu dipertanyakan. Tampilannya memanjakan mata, tapi tetap aman untuk mata. Adapun layar si ponsel sudah mendukung sensor sidik jari tipe ultrasonik yang lebih responsif.

3. Keluaran Suara Speaker Bagus

vivo X200 Pro punya speaker dengan konfigurasi stereo. Jumlahnya ada dua, satu di bawah dan satu lagi di atas. Speaker yang di atas merangkap tugas sebagai earpiece untuk telepon.

Kristijan Lucic dari Android Headlines menyebut suara keluaran speaker vivo X200 Pro bersih dan tajam. Distorsi juga tidak ada kendati volume disetel tinggi. Suara high (treble) dan mid (vokal) dikatakan sangat bagus. Sementara suara frekuensi low alias bass-nya oke.

Dengan begitu produksi suaranya memiliki komposisi yang seimbang. Soal kelantangan, speaker vivo X200 Pro masuk kategori sangat bagus berdasarkan pengujian GSM Arena. Tingkat kelantangannya mencapai -25,0 LUFS (Loudness Unit Full Scale).

4. Performanya Tinggi, sebab Pakai Dimensity 9400

vivo lagi-lagi pakai SoC bikinan MediaTek buat HP kelas atasnya. Kali ini yang terpasang di dalam dapur pacu vivo X200 Pro adalah MediaTek Dimensity 9400.

SoC tersebut merupakan cip 3 nm yang tak punya core efisiensi pada CPU-nya. Kedelapan core CPU-nya adalah core berperforma tinggi. Saya sudah pernah bahas soal Dimensity 9400 di artikel terpisah.

Di situ saya jelaskan kenapa efisiensi SoC ini tetap bisa oke walaupun tak punya core efisiensi. Bagi yang penasaran, silakan akses artikel Dimensity 9400 dan para pesaingnya.

CPU di Dimensity 9400 terbagi dalam tiga klaster. Klaster pertama adalah satu core Cortex X925 (frekuensi maksimal 3,63 GHz), klaster kedua yakni tiga core Cortex X4 (3,3 GHz), dan klaster ketiganya itu Cortex A720 (2,4 GHz).

Komponen penting selanjutnya yang ada pada SoC ini antara lain GPU Immortalis-G925 (12 core), prosesor AI MediaTek NPU 890, dan ISP Imagiq 1090. Selain itu, Dimensity 9400 mendukung RAM LPDDR5X dan penyimpanan internal UFS 4.0.

MediaTek menjanjikan peningkatan performa single core sebanyak 35 persen, multicore 28 persen, dan GPU sebanyak 40 persen, jika dibandingkan dengan Dimensity 9300. Namun, angka-angka tersebut adalah perkiraan.

Setiap ponsel yang menggunakan Dimensity 9400 tentu punya perbedaan performa, tergantung optimasi yang diberikan dari produsen. Optimasi bisa soal software atau hardware yang salah satu wujudnya sistem termal.

Untuk mengetahui kemampuannya secara nyata, tidak ada cara lain kecuali dengan mengujinya. Saya pun merujuk pengujian dari berbagai pengulas untuk melihat performa vivo X200 Pro.

Uji benchmark, penggunaan sehari-hari, dan gaming

vivo X200 Pro mendapatkan skor tinggi di berbagai pengujian benchmark sintetis. Android Central menulis sang ponsel meraih skor Geekbench 6 sebesar 2.381 untuk skenario single-core, dan 7.175 untuk multi-core.

Dalam hal single-core, vivo X200 Pro memang tertinggal dari iQOO 13 (Snapdragon 8 Elite: single-core 2.954, multi-core 6.650). Namun, untuk multi-core, sang ponsel mampu mengalahkan iQOO 13.

Untuk AnTuTu, GSM Arena menyebut vivo X200 Pro hasilkan skor AnTuTu 10 sebesar 2.923.567. Lagi-lagi skor tersebut lebih tinggi dari iQOO 13. Ponsel yang sudah rilis duluan di Indonesia itu “hanya” mencetak skor 2.767.308 menurut C4ETech English.

Lanjut ke 3DMark untuk melihat performa GPU, GSM Arena menulis HP ini bisa ciptakan skor 6.853 pada skenario Wild Life Extreme 2160p. iQOO 13 tertinggal dengan catatan skor 6.368.

Bukan tanpa maksud saya membandingkan vivo X200 Pro dengan iQOO 13. Sebab, saya pikir kedua ponsel mampu merepresentasikan dua SoC flagship yang saling bersaing: Dimensity 9400 dan Snapdragon 8 Elite.

Perihal daya tahan ketika menghadapi beban kerja tinggi, vivo X200 Pro belum masuk kategori yang terbaik. Tes CPU Throttling yang dilakukan GSM Arena menunjukkan HP ini alami penurunan performa ke angka 65 persen dari kemampuan puncaknya.

Sementara itu, di tes 3DMark Wild Life Extreme, stabilitas performa GPU-nya cuma 53 persen. Fenomena ini adalah hal yang wajar buat SoC kelas atas, terlebih dipasang di HP non-gaming.

Penurunan performa alias gejala throttling hanya akan terjadi di tes-tes benchmark sintetis yang menuntut kerja super berat. Penurunan performa dipastikan tak akan pernah terjadi pada ppenggunaan sehari-hari.

Hal itu sebagaimana dinyatakan para pengulas, termasuk dari Android Central. Author di situs tersebut, Harish Jonnalagadda, mengatakan bahwa ia tak menjumpai adanya penurunan performa dan lag ketika memakai vivo X200 Pro. Bahkan si ponsel mampu menjalankan gim dengan lancar tanpa kegagapan.

Nasi Lemak Tech juga merasakan pengalaman yang asyik saat mencoba memainkan Genshin Impact dengan setelan grafis tertinggi. Gameplay ada di kisaran 50 fps, dan hanya sesekali turun ke angka 45 fps.

5. Kemampuan Kamera Ciamik, Kamera Telenya Paling Keren

vivo X200 Pro dibekali tiga kamera belakang dan satu kamera depan. Tiga kamera belakangnya terdiri atas kamera utama 50 MP (f/1.6), kamera tele 200 MP (f/2.7), dan kamera ultrawide 50 MP (f/2.0). Kamera depannya punya resolusi 32 MP dengan bukaan f/2.0.

Seluruh kamera belakang dilengkapi autofokus. Fitur OIS (Optical Image Stabilization) ada di kamera utama dan kamera tele. Lalu kamera telenya menggunakan lensa periskop dan memiliki kemampuan perbesaran optik hingga 3,7 kali.

Secara hardware, hanya ada dua yang berubah yakni kamera utama dan kamera tele. Kamera yang lain punya spesifikasi sama seperti vivo X100 Pro.

Kamera utamanya memakai sensor Sony LYT-818, menggantikan Sony IMX 989. Ukuran sensor LYT-818 tak sebesar IMX 989 (1/1,28 inci vs 1/0,98 inci). Meski begitu, vivo dan Sony mengeklaim kualitasnya akan sama, bahkan bisa lebih baik.

Untuk kamera tele, sensor yang dipakai adalah Samsung ISOCELL HP9 (1/1.4 inci). Ukuran sensornya termasuk besar buat standar kamera tele.

Nah, seperti yang sudah saya spill di paragraf pembuka paling atas, vivo memendekkan focal length kamera tele HP ini ke angka 85 mm. Sebelumnya, focal length vivo X100 Pro adalah 100 mm.

Focal length yang lebih pendek jelas memangkas kemampuan zooming. Namun, imbas positifnya adalah kamera memperoleh depth of field yang lebih luas. Lebih mudahnya, kamera dapat menghasilkan fokus pada area yang lebih luas.

Dikombinasikan dengan ukuran sensor dan megapiksel besar, kamera tele vivo X200 Pro memungkinkan untuk hasilkan foto potret dan close up yang tajam serta berdetail tinggi.

Nah, selain kompnen-komponen di atas, vivo juga menyematkan teknologi Zeiss buat kamera vivo X200 Pro. Teknologi itu berupa Zeiss T* lens coating untuk mengurangi efek flare, serta beberapa filter warna ala kamera Zeiss.

Ada juga cip pemrosesan lanjut bikinan vivo sendiri, yakni vivo V3+. Cip ini bertugas untuk meningkatkan kecerahan dan kejernihan foto serta video, terutama di situasi pencahayaan yang sulit.

Hasil Tangkapan Kamera

Jepretan kamera vivo X200 Pro sama sekali tak mengecewakan. Kamera utamanya mampu sajikan foto dengan detail dan warna yang cerah, baik di situasi siang maupun malam.

Saturasinya pas dan terlihat sangat realistis. Anda tidak akan merasa bahwa fotonya mengalami oversharpening. Kemampuan HDR-nya juga bagus, dibuktikan dengan rentang dinamis yang tetap luas pada kondisi pencahayaan sulit.

Beralih ke kamera tele, hasil fotonya istimewa! Tangkapan-tangkapannya konsisten. Noise bisa ditangani dengan baik, begitu juga white balance. Selain itu, rentang dinamis yang dihasilkan bisa sebagus kamera utama. Karakter warnanya pun sama persis dengan kamera utama.

Lanjut ke kamera ultrawide. Meskipun tak seterang dan setajam dua kamera sebelumnya, jepretan kamera ultrawide HP ini masih bisa diterima. Berikut beberapa sampel jepretan kamera vivo X200 Pro.

Sumber: Android Headlines

Sumber: Basil Konfli

Sumber: Basil Konfli

Sumber: Basil Konfli

Sumber: Basil Konfli

6. Daya Tahan Baterai Keren

vivo X200 Pro membawa baterai berukuran 6000 mAh. Secara kapasitas, baterainya meningkat 600 mAh dibanding vivo X100 Pro. Namun, baterai yang besar itu tak membuat sang ponsel jadi gendut, malah bodinya relatif tipis.

Kenapa itu bisa terjadi? Alasannya adalah HP ini sudah menggunakan baterai dengan material silikon karbida (bisa disebut juga dengan silikon karbon). Material ini konon memiliki densitas energi lebih tinggi dibanding litium.

Artinya, dengan ukuran yang sama, baterai silikon karbon bisa membawa energi yang lebih besar. Jelas hal ini bisa berbanding lurus terhadap daya tahan.

Dalam salah satu skenario pengujian yang dilakukan GSM Arena, vivo X200 Pro tercatat mampu bertahan 19 jam 6 menit ketika dipakai streaming video di YouTube. Ini hasil yang keren!

Pada pengujian PCMark battery life yang dilakukan Nasi Lemak Tech, HP vivo satu ini mencetak skor ketahanan 21 jam 6 menit. Hasil yang juga luar biasa. Sejauh pengamatan mereka, HP lain yang dapat mencapai skor ketahanan tersebut hanya ASUS ROG Phone 9, itu pun dengan syarat lampu LED-nya dimatikan.

Untuk menyuplai daya baterai yang ketahannya keren itu, vivo menyematkan dukungan fast charging 90W dan wireless charging 30W. Dalam mode default, durasi pengisian baterai memakai waktu satu jam. Itu sudah termasuk cepat.

Durasi pengisian bisa lebih cepat itu ketika mode fast charging diaktifkan. Namun, temperatur bodi jadi agak panas, d dan selisihnya cuma 15 menit (full charged dalam 45 menit).

7. Dukungan Software dan Keamanan

vivo X200 Pro membawa langsung sistem operasi Android 15 dengan balutan antarmuka Funtouch OS 15. Penampilannya sangat berbeda dari stock Android. Namun, vivo tetap menyajikan kesan minimalis.

Ada banyak fitur kustomisasi untuk memoles tampilannya. Anda bisa mengubah ukuran dan bentuk ikon yang ada di beranda, memasang aneka tema, juga memberi widget tertentu. Always-on display juga ada dan bekerja dengan baik. Artinya dia tidak nongol dalam beberapa saat saja setelah notifikasi datang.

Selain kustomisasi, Fountouch OS juga membawa sejumlah fitur AI yang sudah menjamur sejak 2024. Sebut saja Circle to Search, peringkas catatan, transkripsi suara ke teks, dan penerjemah.

Banyak pengulas yang menyatakan antarmuka HP ini mulus lancar. Tidak ada kendala ketika bernavigasi, membuka aplikasi, dan ber-multi-tasking. Kabar baiknya lagi, vivo X200 Pro mendapat jaminan pembaruan yang panjang.

vivo menjanjikan HP ini memperoleh empat kali upgrade OS serta enam tahun pembaruan security patch. Jadi vivo X200 Pro kelak bisa menggunakan Android 19 dan keamanannya terus diperkuat sampai tahun 2021.

Masalah software selesai, kini bahas soal keamanan. vivo peduli terhadap kerahasiaan data penggunanya. Data-data seperti password, biometrik sidik jari, hingga pin-pin akun tertentu memang wajib diamankan.

Karena itu, vivo memasang cip keamanan khusus untuk menyimpan data-data tersebut. Ruang simpannya terpisah dari memori internal ponsel, sehingga tingkat keamanannya jauh lebih tinggi. Mekanisme ini mirip seperti Knox Vault yang ada di HP Samsung.

8. Apakah Ada Charger-nya? Tentu Saja!

Paket penjualan vivo X200 Pro masih lengkap. Hal ini menjadi bukti bahwa vivo tetap royal terhadao konsumennya. Di dalam boks HP ini Anda akan menjumpai berbagai aksesori.

Ada softcase bening, ejector kartu SIM, kabel USB C ke USB A, dan charger 90W. Kenyataan tersebut cukup menggembirakan calon pembeli, terutama soal keberadaan charger.

Pasalnya, bisa merasakan kecepatan pengisian daya 90W pada HP ini secara langsung. Tinggal pakai saja bawaannya, ngecas tak perlu nunggu lama.

Kekurangan vivo X200 Pro

Meski punya banyak kelebihan, vivo X200 Pro tetap bukan HP sempurna. Ada beberapa catatan yang membuat HP ini kurang bakal cocok buat sebagian orang. Mungkin hal itu bisa dinilai sebagai kekurangan. Berikut penjelasannya.

1. Stabilisasi Video Kurang Sip, Kemampuan Kamera Depan Biasa Saja

Rekaman video kamera vivo X200 Pro sebenarnya bagus. Karakter warna, detail, dan rentang dinamisnya keren seperti jepretan fotonya. Hanya saja, berdasarkan sampel video yang saya lihat di kanal YouTube Nasi Lemak Tech dan GadgetByte, stabilisasinya kurang.

Hal itu terjadi ketika video direkam pada resolusi 4K 60 fps yang sebetulnya sudah ada stabilisasinya. Kestabilan bisa lebih baik jika Anda mengaktifkan fitur Ultra Steady. Hanya saja, fitur tersebut hanya bisa dipakai maksimal di resolusi 2K 60 fps.

Saya cukup menyayangkan hal ini karena vivo X200 Pro punya potensi tinggi dalam hal videografi. Alasannya adalah seluruh kamera (baik depan dan belakang) bisa hasilkan video 4K 60 fps.

Tiga kamera belakangnya bahkan bisa menghasilkan video potret sinematik dengan standar Dolby Vision. Ketiganya juga dapat merekam video 4K 60ds dengan kedalaman warna 10 bit, yang disukai para video editor untuk keperluan pemrosesan akhir.

Catatan lain soal kamera ada di tangkapan kamera depan. Hasilnya biasa saja, tidak ada yang istimewa. Selain itu, kamera depan HP ini belum dibekali autofokus dan hanya bisa hasilkan video potret di resolusi 1080p 30 fps.

2. Mungkin Agak Licin Buat Sebagian Orang

Beberapa pengulas bilang bahwa bodi vivo X200 Pro agak licin. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena permukaan matte back cover si ponsel bukan matte yang tipe kasar, melainkan matte halus (satin).

Tidak ada cara lain untuk mengatasi persoalan ini kecuali dengan memasang case. Walaupun begitu, bagi sebagian orang, memasang case tentu bakal mengurangi estetika HP ini.

Asalkan bodi digenggam dengan sempurna, saya pikir X200 Pro tidak akan mudah tergelincir dan jatuh. Toh sisi-sisinya punya kelengkungan, jadi grip-nya cukup kuat.

3. Ada Iklan dan Bloatware-nya

Sayang sekali masih ada iklan dan bloatware (aplikasi pra instal) di vivo X200 Pro. Antarmuka Funtouch OS 15 ternyata belum benar-benar bersih. Sejumlah pengulas mengaku menjumpai iklan lewat notifikasi yang muncul dan di search bar saat ingin mencari sesuatu.

Memang benar ada opsi untuk menghalau iklan yang muncul. Namun, untuk sekelas HP flagship, mestinya vivo X200 Pro sudah bersih dari iklan sejak kali pertama dinyalakan.

Macam-macam bloatware yang ada di HP ini antara lain Hot Apps, Hot Games, dan toko aplikasi V-Appstore. Ada juga Agoda, EasyShare, Game Center, iManager, dan Lazada. Sebagian ada yang bisa di-uninstall, sebagian lagi tidak karena masuk kategori aplikasi sistem.

Simpulan

Hampir semua persyaratan esensial HP flagship mampu dipenuhi vivo X200 Pro. Mulai dari desain yang elegan, layar cerah nan tajam, performa kencang, hingga baterai awet serta pengisian daya yang cepat. Dengan itu semua, HP ini sudah bisa dikatakan bagus.

Namun, untuk masuk kategori istimewa, ia mesti punya faktor pembeda. vivo X200 Pro pun memilikinya yakni kamera telenya. Jepretan kamera tele sang ponsel memang ada di level lain.

Saya pikir fotografer jalanan, yang sedang malas bawa kamera, bisa mulai mempertimbangkan vivo X200 Pro sebagai perangkat cadangan. Ia bisa mengabadikan momen seperti aktivitas manusia, situasi sekitar, hingga benda-benda statis, dengan feel yang lebih hidup.

Kemampuan videografinya juga baik, hanya kurang soal stabilisasi. vivo X200 Pro saya pikir sudah tepat untuk jadi pilihan utama, jika Anda benar-benar ingin mencari HP yang fokus fotografi makro dan potret tanpa mengesampingkan hal-hal esensial. Sepakat?